Rabu, 20 Agustus 2008

VSAT CSM

Latar Belakang

PT Citra Sari Makmur, atau “CSM”, memulai pengoperasian VSAT pada tahun 1989, yang kemudian berkembang menjadi operator VSAT pertama di Indonesia.

Pada mulanya VSAT terutama ditujukan kepada pasar perusahaan (korporasi) di Indonesia: yakni badan-badan hukum yang beroperasi secara nasional dan membutuhkan komunikasi data on-line untuk transaksi-transaksi keuangannya, online integrated data base dan juga dalam konsolidasi laporan.
Gambar 1. VSAT untuk layanan pada sebuah Warung Internet Umum

CSM dibangun dan dipimpin oleh seorang pengusaha Indonesia yang memiliki visi ke depan, Bapak Subagio Wirjoatmodjo, yang sekarang ini juga aktif sebagai anggota Dewan Pengurus Harian MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia, the Indonesian Infocom Society).

Saat ini CSM merupakan pelaku pasar yang menguasai 64% pangsa pasar di antara operator VSAT lainnya, serta memiliki 34% dari keseluruhan populasi VSAT di Indonesia. Hal ini menurut laporan yang diterbitkan oleh Comsys, konsultan penelitian dari London, Inggris. CSM adalah salah satu dari lima pemain besar di kawasan Asia Pasifik, dan untuk salah satu produknya, yakni SCPC, menjadi pemimpin pasar di kawasan Asia Pasifik.

Teknologi

Teknologi yang paling sering dipergunakan adalah VSAT TDM/TDMA yang memungkinkan operator bisa membagi penggunaan transponder secara bersama antara para pelanggan yang masing-masing memiliki persyaratan sendiri-sendiri dalam hal response time (waktu tanggap) dan traffic pattern (pola lalu-lintas). Walaupun penggunaan teknologi ini ternyata membuat waktu tanggapnya lebih lama (meski masih dapat diterima), biaya bulanannya ternyata sangat menarik dan membuat produk ini diterima secara luas di kalangan industri perbankan dan perusahaan distribusi.

Meskipun VSAT TDM/TDMA telah membuktikan keandalannya dalam menyediakan produk dengan kinerja terbaik dengan ongkos terendah, beberapa dari pelanggan yang sadar akan kualitas ternyata lebih menyukai hubungan SCPC (Single Carrier Per Channel) untuk kebutuhan komunikasi mereka. Oleh sebab itulah CSM kemudian menyediakan dan mengembangkan jenis jasa ini. Pada saat ini terbukti bahwa jenis jasa ini menciptakan pendapatan lebih besar daripada teknologi TDM/TDMA. Para pengguna jasa ini biasanya datang dari kalangan industri perminyakan, pertambangan, dan perkayuan.

Ketika muncul konsep bandwith on demand (lebar pita berdasarkan permintaan), beberapa penjual menawarkan DAMA (Demand Assigned Multi Access). Keuntungan utama yang ditawarkan oleh DAMA adalah penggunaan pita yang efisien melalui pengelolaan alokasi lebar pita bagi para pengguna dengan aplikasi yang berbeda dan waktu yang berbeda-beda pula. CSM selanjutnya juga menyediakan produk ini. Tetapi berlawanan dengan perhitungan teoretisnya, ternyata produk ini tidak diminati karena waktu kegiatan dari para pengguna ternyata memiliki pola yang mirip satu dengan lainnya. Lebih buruk lagi, kuallitas produk ini lebih rendah bila dibandingkan dengan SCPC.

Untuk menyediakan berbagai jasa, CSM mengiku-sertakan berbagai pihak, di antaranya Scientific Atlanta, Hughes Network Systems, Gilat, Commstream, Agilis, Codan, Prodelin, serta tak terhitung banyaknya pemasok alat-alat pendukung.

Industri VSAT di Indonesia

Saat CSM tengah berkembang, beberapa operator lainnya juga memasuki pasar VSAT karena tertarik dengan prospek yang menjanjikan di sektor telekomunikasi ini. Operator kedua yang muncul adalah Lintasarta yang memfokuskan diri untuk melayani perbankan dan institusi keuangan lainnya. Beberapa bank besar kemudian menggelar jaringan VSAT masing-masing. Pada saat itu, agar secara ekonomis menarik, jumlah minimum VSAT remote diperkirakan sekitar 200. Saat ini sudah lebih dari lima-belas izin yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan usaha jasa VSAT ini. Beberapa perusahaan itu di antaranya adalah Primakom, Patrakom, Sanatel, Tangara, Lintasarta, dan tentu saja CSM.

Kasus Pelanggan Korporasi

Pelanggan utama dari VSAT adalah institusi keuangan, distributor, perusahaan sektor perminyakan dan pertambangan, serta perkayuan. Lebih dari 70% pengguna VSAT datang dari kalangan perbankan dan institusi keuangan.

Ketika jasa VSAT diperkenalkan pada tahun 1989, keadaan saluran tembaga saluran telepon yang disewakan sangatlah menyedihkan, baik dalam hal ketersediaan, kehandalan serta kapasitasnya. Ketika deregulasi perbankan mulai berlaku pada awal 1990-an, kebutuhan untuk membuka cabang-cabang yang terhubung on-line dan lokasi ATM meningkat dengan sangat tajam, sehingga mengisi daftar tunggu dari saluran yang disewakan di setiap kantor telepon PT Telkom. Menggunakan VSAT adalah menjadi satu-satunya solusi yang tersedia dan cepat untuk menjawab tantangan tersebut. Transaksi on-line menjadi cara baru untuk bersaing antar bank. Beberapa bank besar segera menggelar jaringan VSAT mereka sendiri beberapa tahun kemudian.

Di sektor distribusi, kawasan kepulauan seperti Indonesia menimbulkan dua permasalahan: transportasi dan pemeliharaan inventaris. Transportasi di Indonesia bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu untuk daerah-daerah terpencil. Demi menjamin tingkat penyediaan jasa yang memadai, inventaris haruslah dipertahankan pada tingkat yang memadadi. Seandainya seluruh status inventaris dapat dipantau, maka inventaris nasional dapat dikelola sebagai suatu kesatuan dengan lebih efisien. Selain itu, kecepatan layanan kepada para pelanggan juga dapat lebih terjamin dan terprediksi. Perusahaan-perusahaan distributor yang menjadi pelanggan CSM mengakui bahwa jasa-jasa VSAT memberikan sumbangan yang besar dalam proses usaha mereka.

Apabila lembaga-lembaga keuangan serta perusahaan-perusahaan distribusi menggunakan VSAT untuk transaksi real on-line, maka industri perkayuan justru lebih menyukai jasa VSAT untuk mengirimkan laporan berupa batch. Laporan-laporan tersebut digunakan untuk mengontrol transportasi kayu dari hutan ke tempat-tempat tujuan, seperti tempat penggergajian kayu, pabrik plywood, dan sebagainya. Hal ini diperlukan untuk memenuhi peraturan pemerintah serta demi mencegah penebangan kayu ilegal.

SCPC VSAT untuk Internet

Pada pertengahan tahun 1990-an, sesuai perkembangan dunia di bidang Internet, ISP (Internet Service Provider, atau penyedia jasa Internet) mulai menjamur di Indonesia. ISP-ISP tersebut membuka POP mereka dimana-mana. Kurangnya ketersediaan hubungan tulang-punggung antar kota (backbone), selain kurang andalnya serta mahalnya backbone itu, menjadikan SCPC sebagai produk kesayangan para operator penyedia jasa Internet. Hampir semua penyedia jasa Internet menggunakan jasa-jasa CSM untuk menyalurkan lalu lintas Internet antar-kota. Sayangnya momentum ini tidak bisa bertahan. Rendahnya tingkat penetrasi pengguna Internet dan PC (komputer pribadi) dan tingginya biaya penggunaan pita frekuensi ke Amerika Serikat membuat para penyedia jasa Internet merugi. Hal ini mengakibatkan bertumpuknya surat-surat piutang yang tidak dapat dilunasi, yang akhirnya menjadi beban untuk CSM. Para penyedia Internet ini selanjutnya pindah ke solusi frame relay melalui jaringan teresterial yang menyediakan harga yang lebih murah serta delay time (waktu tunda) yang lebih singkat. Namun demikian, tetap tidak dapat dibayangkan perkembangan Internet di Indonesia saat ini tanpa adanya sumbangan awal dari CSM.

TDMA VSAT untuk Teleponi Pedesaan

VSAT untuk teleponi pedesaan dimulai pada tahun 1996. Saat itu Divre VII (Divisi Regional VII) PT Telkom untuk Indonesia Timur sedang mencari solusi untuk mencapai target Universal Service Obligation (Kewajiban Penyediaan Jasa Universal) wilayah mereka. Kawasan Timur memiliki banyak gugusan kepulauan, berpenduduk sedikit dan tidak memiliki jaringan tulang punggung seperti kawasan Indonesia Barat. VSAT dipilih karena waktu instalasinya yang cepat dan tidak perlunya membangun jaringan backbone terlebih dahulu. Perangkat lunak penagihan selanjutnya dapat dibuat untuk menyesuaikan diri terhadap peraturan tarif yang berlaku. Call Data Record (Catatan Data Panggilan) yang berasal dari jaringan VSAT dapat dibaca oleh Pusat Pemrosesan Data PT Telkom (PT Telkom Data Processing Center) sama seperti CDR baku.

VSAT di tempat terpencil lalu digunakan sebagai warung telekomunikasi yang menggunakan meter penghitung percakapan. Orang dapat menggunakan telepon dengan harga standar bagi setiap penggunaan telepon yang normal. Para operator di warung telekomunikasi memperoleh keuntungannya dari tarif diskon yang diberikan oleh Telkom. Melihat bahwa model proyek ini berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, maka teknologi dan skema usaha yang sama diadopsi oleh Telkom Divre VI yang membawahi pulau Kalimantan yang memang sangat luas itu. Pada saat ini terdapat lebih dari 500 VSAT yang dipasang di kedua kawasan ini. Kalau saja krisis ekonomi tidak melanda Asia, dan Indonesia pada khususnya, bukan tidak mungkin saat ini akan terdapat lebih banyak VSAT. Saat terjadinya krisis ekonomi, beberapa proyek VSAT (dengan rencana ribuan VSAT) sedang dalam proses negosiasi dengan Telkom.

Kemampuan Internet

Keuntungan lainnya dari VSAT TDMA bila dibandingkan dengan solusi pedesaan lainnya adalah kemampuannya dalam menyalurkan lalu-lintas Internet. VSAT dengan pita lebar dapat menawarkan 40Mbps (40 mega byte per detik) bagi penyaluran data digital. Dengan menggunakan teknologi spoofing TCP dan akselerator TCP, masalah kelambatan transmisi (transmission delay) dapat diperkecil.

Menyediakan Internet di daerah pedesaan dapat merupakan peran yang penting dalam kerangka upaya memperkecil Digital Divide (Kesenjangan Digital). World Summit on the Information Society (WSIS–Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Masyarakat Informasi) telah menetapkan sasaran bahwa di tahun 2015, separuh dari populasi dunia harus telah memiliki akses ke Internet. Bagi Indonesia yang saat ini baru memiliki angka 3,4% keterhubungan dengan Internet bagi keseluruhan penduduknya, usaha habis-habisan harus dilakukan. Penyediaan akses Internet ke daerah pedesaan akan bermanfaat. Selain membuat orang tidak lagi terisolasi, penyediaan akses Internet juga dapat membantu dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Suatu program pendidikan dapat ditayangkan bersamaan waktu di sejumlah besar ruangan kelas di desa-desa, sehingga menjamin agar semua sekolah memiliki sumber pendidikan yang mirip satu sama lainnya. Diskusi-diskusi interaktif juga dapat diselenggarakan melalui aplikasi browser, atau bahkan penggunaan saluran telepon yang memakai terminal VSAT.

Seandainya setiap kampung memiliki dan memasang VSAT-nya masing-masing, maka kebutuhan temporer dan keperluan dalam keadaan darurat, misalnya dalam rangka penanganan bencana alam, untuk keperluan pemilihan umum, akan dapat dilayani dengan cara yang lebih terencana.

Gambar 2. Sistem VSAT TDMA bagi aplikasi ganda

Perkiraan Masa Depan

Penggunaan saluran teresterial (dengan kabel tembaga) dilakukan sepenuhnya oleh Telkom yang sering disebut sebagai incumbent telephony operator (POTS operator). Jumlah dari saluran pelanggan tembaga ini kurang dari 10 juta dan terpusat di kota-kota besar, serta tidak melayani sekitar 80,000 desa di keseluruhan 17,000 pulau di Indonesia. Dalam paradigma baru, jaringan data dengan pita lebar/packet switched network akan menggantikan jaringan telepon yang sudah ada, yang menggunakan teknologi circuit switched network. Dalam hal ini, maka PT. TELKOM juga menggelar VPN/MPLS, serta jaringan xDSL di semua kapubaten (yang berjumlah sekitar 400-500 kabupaten) di Indonesia. Namun demikian, saat ini jaringan mereka hanya melayani sekitar 200 POPs. Sasaran USO Pemerintah harus mampu melayani desa-desa yang tak terjangkau, sementara industri “distribusi” serta industri perbankan (retail banking) mengharuskan perkembangan yang cepat, yakni yang setidaknya meliputi 5,000 kecamatan.

Jalan keluar yang terbaik bagi daerah pedesaan di Indonesia dalam kerangka paradigma baru ini, serta konvergensi jasa teleponi dengan jasa akses Internet, tetaplah dengan penggunaan terminal-terminal VSAT. Permintaan akan terminal VSAT, dengan demikian, saat ini tetap marak.

Pada beberapa kasus, VSAT memiliki kinerja yang lebih baik daripada teknologi teresterial, khususnya di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan karena kesederhanaan pengawasan serta pemeliharaan jaringan. Pada system VSAT, hanya beberapa bagian yang perlu diawasi secara seksama. Oleh karena itu untuk perbaikan, pemeliharan dan penggantian dapat dilakukan secara cepat dan mudah. Bagi segolongan pelanggan, jenis jasa seperti ini, dan yang selanjutnya didefinisikan dalam SLA (service level agreement), justru lebih penting daripada hanya sekedar berhemat saja.

Keuntungan lainnya dari VSAT dibandingkan dengan moda teresterial adalah sifat dari teknologi nir-kabel yang memiliki kemampuan multicasting. Dengan VSAT, pelaksanaan pita lebar sama sederhananya dengan penggunaan pita sempit. Faktor utamanya adalah berkaitan dengan biaya lebar pita pada transponder, serta kualitas keterhubungan dengan satelit (satellite link budget). Apabila “ketersediaan” atau availability, misalnya untuk jasa Internet bagi rumah tangga, bukan merupakan pertimbangan utama, maka penggunaan Ku Band dapat memberikan penawaran harga yang rendah dalam kaitannya dengan investasi dan biaya transponder. Kesederhanaan serta kemudahan instalasi telah membuat IP-VSAT Pita Lebar sangat menjanjikan. Akan tetapi aplikasi-aplikasinya masih sangat kurang, dan karenanya mengindikasikan bahwa masih perlu perjalanan panjang yang harus diltempuh.

VSAT

VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture Terminal adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Mengirim Dan Menerima Data

Mendapatkan data Internet dari setelit sama saja dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode oleh encoder dan decoder terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga Ku-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz).

Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan koneksi yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT.

Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap sub-frame adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Pendapat umum mengatakan bahwa koneksi dengan satelit adalah koneksi yang paling cepat. Kenyataanya adalah tidak. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Perangkat

Terminal Antena Sangat Kecil adalah alat di stasiun bumi dan digunakan untuk mengirim serta menerima pancaran frekwensi daripada satelit. Antena VSAT berukuran lebih kurang 2 hingga 10 kaki (0.55-12 m) dipasang di atap ,dinding atau atas tanah dan pemilihan besar kecilnya antena sangat tergantung pada jenis frekuensi (misalnya C band atau Ku band) yang akan digunakan.

Komponen

Komponen VSAT, terdiri dari:

  • .Unit Luar (Outdoor Unit (ODU)):
    1. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah.
    2. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx).
    3. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx).
  • Unit Dalaman (Indoor Unit (IDU)):
    1. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter.
    2. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).
  • Satelit
    1. Merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar maklumat secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio.
menggunakan Satelit Telkom 2 (Indonesia) digunakan untuk Depdagri, dengan teknologi C band yang lebih tahan dengan cuaca di Indonesia (berhubungan dengan masalah curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia). Menggunakan Komunikasi 2 arah, menerima dan menghantar isyarat. Daerah yang dipasang VSAT dikenali sebagai remote terminal, dikawal oleh hub station. Semua isyarat dari satelit dikirim ke hub terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke terminal remote lain, yaitu Propinsi / Kabupaten.
  • Kapasitas muat turun (download) ialah 1 Mbps tetapi boleh dinaiktaraf sehinga mencapai 45 Mbps**
  • Kapasitas muat naik (upload) pula ialah 128 Kbps tetapi boleh dinaiktaraf sehinga mencapai 1.1 Mbps**
  • Kontrak perjanjian SchoolNet hanya 1 Mbps muatturun dan 128 Kbps muatnaik

Kedudukan Satelit

Jenis-jenis satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi.

Ada 4 jenis satelit :

  • GEO -Geostationary (geo-synchronous) earth orbit
  • MEO -Medium earth orbit
  • LEO - Low earth orbit
  • HEO -Highly elliptical orbit

Keunggulan dan kekurangan

Keunggulan VSAT:

  • Pemasangannya cepat.
  • Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.

Kekurangan VSAT:

  • Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).
  • Memakan tempat, terutama untuk piringannya.

Rabu, 11 Juni 2008

JAWABAN EVALUASI AKHIR SEMESTER DENGAN E-LEARNING

1 a.aktivasi sistem operasi prosedur nya sebagai berikut:

Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Menghidupkan PC.

PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.

PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.

PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.

Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.

Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.

Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.

Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.

Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.

Pengecekkan prosedur shutdown.

b.aktivasi program aplikasi prosedurnya sebagai berikut :

Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.

Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.

Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.

Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.

2.pesan kesalahan post (Power on Self-Test)

Kode Beep AMI BIOS

No

Gejala

Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1

1 beep pendek

DRAM gagal merefresh

2

2 beep pendek

Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)

3

3 beep pendek

BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.

4

4 beep pendek

Timer pada sistem gagal bekerja

5

5 beep pendek

Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor

6

6 beep pendek

Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik

7

7 beep pendek

Video Mode error

8

8 beep pendek

Tes memori VGA gagal

9

9 beep pendek

Checksum error ROM BIOS bermasalah

10

10 beep pendek

CMOS shutdown read/write mengalami errror

11

11 beep pendek

Chache memori error

12

1 beep panjang 3 beep pendek

Conventional/Extended memori rusak

13

1 beep panjang 8 beep pendek

Tes tampilan gambar gagal

3.proses instalasi stadium 1

Restart komputer Anda, saat komputer Anda melakukan Start Up, klik tombol

Delete, F2 atau F8 pada keyboard tujuannya adalah untuk masuk ke sistem

BIOS (Basic Input dan Output System), komputer Anda.

Setelah Anda masuk ke sistem BIOS (Basic Input dan Output System), pilih

menu Advanced BIOS Features. Satu hal yang harus Anda perhatikan untuk

pilihan Advanced BIOS Features ini belum tentu sama dengan merek-merek

bios yang lain, tapi pada prinsipnya sama saja yaitu tempat mengkonfigurasi

daripada hardware komputer termasuk konfigurasi boot system, kemudian

tekan tombol untuk lanjut ketahap berikutnya

Setelah itu, pada opsi Boot Sequency Anda tekan tombol , kemudian

Anda pilih opsi 1st Boot Device nya menjadi CD-Rom. Kemudian buka

drive CD-Rom Anda dan masukkan CD Original Windows XP Propessional

ke dalam drive CD-Rom, kemudian Anda tekan tombol pada keyboard,

tujuannya adalah untuk menyimpan hasil setting-an Anda, selanjutnya tekan

tombol untuk keluar dari sistem BIOS dan restart dari sistem.

4.prosedur instalasi jaringan

a.Alat dan bahan

a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)

b) Kabel dan konektor

c) Cramping tools

d) Switch/Hub

b.Prosedur instalasi jaringan

1) Periksa semua kabel penghubung pada komputer.dan HUB.

2) Pasanglah konektor pada kabel UTP.

3) Hubungkan antara komputer-komputer yang ada (bisa langsung antar 2 komputer atau melalui HUB). Lihat kembali kegiatan belajar 2!

4) Hidupkan masing-masing komputer (dan juga hub) dengan menekan saklar pada komputer, jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika saklar dalam keadaan on.

5) Setelah booting windows selesai berikan nama komputer secara unik (identifikasi komputer dalam jaringan)!

6) Selanjutnya konfigurasikan NIC anda!

7) Lakukan penginstalan protocol jaringan!

8) Konfigurasikan TCP/IP anda!

9) Berikan IP Address pada komputer anda!

10) Ulangi Langkah 5-9 untuk setiap komputer yang ada pada jaringan!

11) Ujilah TCP/IP anda menggunakan instruksi ipconfig!

12) Ujilah koneksi komputer anda dengan jaringan dengan ping!

13) Cobalah lakukan komunikasi dengan komputer lain dalam satu jaringan!

14) Jika telah selesai, matikanlah komputer dengan benar!

5.Pembelajaran IPA Terpadu

Menurut Prawiradilaga (2004), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Pengalaman bermakna merupakan pengalaman langsung yang menghubungkan pengalaman yang telah mereka miliki dengan pengalaman yang akan dipelajari, dan memiliki nilai guna dalam kehidupan mereka pada saat ini maupun mendatang.

Karakteristik pembelajaran terpadu meliputi:

1) pembelajaran yang berawal dari adanya pusat minat (centre of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala konsep lain, baik yang berasal dari bidang ilmu yang sama maupun yang berbeda.

2) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan anak secara simultan

3) menghubungkan berbagai bidang studi atau berbagai konsep dalam satu bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak

4) menggabungkan sejumlah konsep kepada beberapa bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak dapat belajar lebih baik dan bermakna.

Uraian di atas dapat digunakan untuk mendefinisikan pembelajaran IPA Terpadu di SMP, yaitu pembelajaran yang menghubungkan pelajaran fisika, kimia, dan biologi, menjadi suatu bentuk pembelajaran yang tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan menjadi suatu kesatuan yang diajarkan secara simultan (karakteristik nomor 3). Kesimpulan ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh ketua BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Bambang Suhendro dalam Harian Suara Pembaharuan, Senin 9/1/06:

“...untuk mata pelajaran IPS terpadu di tingkat SMP, seringkali kompetensi akademik guru kurang memadai. Guru yang mempunyai latar belakang sejarah lebih banyak mengajarkan sejarah. Padahal kompetensi IPS terpadu tidak hanya sejarah, tetapi ada sosiologi, antropologi dan geografi. Begitu juga dengan mata pelajaran IPA terpadu yang mencakup pelajaran fisika, kimia dan biologi”.

Pernyataan ketua BSNP tersebut menyiratkan bahwa seorang guru mata pelajaran IPA di SMP dituntut untuk dapat mengajarkan semua subjek dalam pelajaran IPA, yaitu fisika, kimia, dan biologi, terlepas dari latar belakang pendidikannya. Begitu juga untuk guru IPS, mereka diharapkan untuk dapat mengajarkan semua subjek dalam pelajaran IPS, yaitu sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi.

Suatu pembelajaran terpadu menawarkan beberapa kelebihan (Lipson, 1993), yaitu:

- lebih fokus pada tema, karena satu tema dibahas dari berbagai sudut pandang

- memungkinkan transfer of learning, misalnya penerapan konsep fisika dalam biologi

- memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara satu disiplin ilmu dengan lainnya

Di samping kelebihan tersebut, terdapat beberapa masalah, kendala, atau konsekuensi dari pelaksanaan pembelajaran terpadu (Druger, 1999), yaitu

- guru dan sekolah sudah terbiasa dengan pola lama

- hampir semua guru tidak memiliki pengalaman penelitian di luar latar belakang pendidikannya

- guru “kehilangan” otoritas pada latar belakang bidang studinya

- memerlukan komitmen dari para guru untuk bekerja sama

- ketika menggunakan metode team teaching, muncul banyak persoalan seperti perbedaan karakter pribagi guru, kontribusi yang tidak jelas, perbedaan gaya mengajar, dan kesulitan mengatur jadwal

Jumat, 30 Mei 2008

Keamanan Jaringan Komputer

Dua minggu terakhir antara April dan Mei 2004, komunitas TI Indonesia diguncang berita tertangkapnya pembobol situs KPU oleh pihak kepolisian yang dimotori oleh tim ahli Teknologi Informasi KPU. Berita ini sebetulnya tidakterlalu hebat jika tidak bernuansa politis, karena pembobolan situs memang sudah dilakukan berkali-kali oleh anak-anak muda genius yang dengan bangganya dapat menayangkan inspirasi mereka untuk diketahui semua orang.

Pembobolan situs atau web server sebetulnya tergolong teknik tradisional, karena belakangan ini muncul teknik-teknik yang mampu mengobrak-abrik jaringan komputer atau Internetdengan cara yang lebih canggih dan tidak terpikirkan sebelumnya. Terjadinya pembobolan situs atau perusakan sistem memang akan terus terjadi, karena seperti halnya kehidupan di dunia ini, selalu berlomba antara polisi dan pencuri.

Kalau kita lihat ke proses pembobolan situs KPU, yang salah adalah tim ahli TI KPU yang tidak sigap menutup semua lubang yang memungkinkan masuknya pembobol, karena pada kenyataannya keamanan suatu sistem itu tergantung pada manusia yang menjaga dan mengoperasikan sistem tersebut, bukan melulu kesalahan di perangkat atau si pembobolnya. Dari data Computer Security Institute yaitu lembaga binaan FBI di Amerika, 71% serangan ke dalam sistem jaringan komputer terjadi dari dalam. Artinya, yang menyebabkan orang luar dapat masuk ke sistem adalah kelalaian dari dalam sendiri, baik karena tidak melakukan pembaharuan sistem (patching) atau mengganti password secara berkala.

Jumat, 16 Mei 2008

about AC Milan

apakah anda milanisti sejati? kalo bukan jauh jauh aja loe dari gue............!!!!!!!!!!!!

Open all | Close all

IRWAN RINANDAR | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all